KEBENARAN DI DALAM TUHAN


Serafim


Nats ⇒ Amsal 4 : 18 - 27

Keluarga adalah ruang lingkup pertama dari seorang anak. Peran dari orangtua yaitu membentuk karakter serta bertanggungjawab terhadap perkembangan anaknya. Didikan untuk anak agar bisa memilih yang baik dan menghindari yang jahat. Bagaimana kehidupan kepada anak di dunia yang baik atau jahat itu tidak kelihatan? Jika yang jahat itu dikira baik maupun sebaliknya baik dikiranya jahat.
Ajaran relatiivsme adalah tidak ada kebenaran yang mutlak benar. Kebenaran bagi orang namun bagi yang lain tidak benar. Contoh : jika ada yang merokok, ada yang berpendapat itu baik tetapi ada yang berpendapat itu tidak baik karena merusak kesehatan. Pandangan tersebut dilihat dari dari sudut pandang yang berbeda-beda. Ajaran seperti ini menjadi sistem nilai yang berubah. Orang menganggap baik bisa dilihat jahat dan begitu pun sebaliknya.
Pandangan setiap orang menjadi berubah. Seseorang hanya menghormati orang yang dikenal saja sehingga menjadi memilih-milih. Hal yang seperti ini, dikira menjurus ke yang baik tetapi tidak. Penampilan baik padahal ternyata jahat sehingga sangat diperlukannya membekali generasi muda untuk melakukan kebenaran.
Di dalam ayat 18 menjelasakan bahwa seperti cahaya fajar, hendaklah kita seolah-seolah tidak kelihatan tetapi kenyataan semakin terang untuk menyinari setiap kehidupan sesama. Dan di dalam nats ini, kita diajarkan untuk :
1.      Berpedoman kepada firman Allah (Ayat 22)
Firman adalah kehidupan. Firman Tuhan yang kita baca juga direnungkan merupakan suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Jangan pernah meninggalkan firman Tuhan walaupun sesibuk apapun tetap jadikan prioritas untuk menjalani dikehidupan sehari-hari sebab firman menjadi pedoman karena firman Tuhan yang menguatkan dan senantiasa menopang juga memberikan kepastian serta penghiburan di dalam kehidupan kita.
2.      Menjaga organ tubuh
a.       Hati (ayat 23)
Dari hati akan keluar dari segala yang kita lakukan sehingga kita harus menjaganya. Apa yang ada di hati kita itulah yang keluar. Jika tersimpan yang baik maka akan keluar yang baik tidak mungkin keluar yang jahat. Hati yang terisi penuh dengan firman Tuhan akan keluar yang baik.
b.      Mulut (ayat 24)
Seperti pepatah yang mengatakan, “Mulutmu adalah Harimau mu!” dan ucapan adalah doa. Banyak yang mengatakan tidak bisa sebelum mencobanya maka hasilnya tidak bisa yang dilakukan. Jika secara optisme mengatakan bisa, kita tentunya pasti bisa. Perkataan yang baik itulah yang menyejukkan. Perlu untuk menjaga mulut agar senantiasa mengelurakan perkataan yang baik.
c.       Mata (ayat 25)
Sering kali manusia tersandung bahkan jatuh hingga tersungkur karena apa yang dilihat sehingga perlu untuk menjaga mata hanya menyaksikan hal yang baik supaya turun ke hati karena dari hati mencerminkan yang baik.
d.      Tempulah jalan yang rata (ayat 26)
Bukan berarti mulus tanpa hambatan tetapi berjalan di dalam kebenaran Tuhan. Memilih bersama Yesus dengan mengsampingkan urusan dunia dan tidak menyimpang ke arah kanan juga kiri. Pengajaran yang baik dapat membawa juga membentuk agar langkah kita semua di dalam Tuhan.
Bahwa Tuhan mengirim orang-orang yang peduli kepada kita dan mengandalkan firman Tuhan untuk melewati segala hal yang akan kita jalani sehingga kita hidup untuk seturut di dalam perintah-Nya. Berjalan di dalam jalan Tuhan, mata hanya untuk menatap kebenaran serta berserah kepada Tuhan untuk menjaga langkah dan tindakan.

Have a great day everyone and Jesus Bless Us.. 😇😇

Pembicara : Biv. Bertahuli Hutauruk

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »